Halaman

Jumat, 12 Juni 2015

pertanian berkelanjutan



Pertanian Berkelanjutan
Menganalisa Kegiatan Usaha Tani Di Desa Batudinding Kec. Gapura Kab. Sumenep
Desa Batudinding Kec. Gapura Kab. Sumenep

 
Oleh:
                   Nama   : Hariyanto
                   N R P  : 11.03.111.000.38


JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2015







BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang  Pertanian Berkelanjutan

            Pertanian berkelanjutan adalah pemanfaatan sumberdaya yang dapat diperbaharui dan sumberdaya tidak dapat diperbaharui untuk produksi pertanian dengan menekan dampak negative terhadap lingkungan seminimimal mungkin. Keberlanjutan yang dimaksud meliputi , penggunaan sumberdaya, kualitas dan kuantitas produksi, serta lingkungan. Proses produksi pertanian yang berkelanjutanakan lebig mengarah pada penggunaan produk hayati yang ramah terhadap lingkungan (Kasumbogo Untung, 1997).
            Pertanian organic merupakan salah satu bagian pendekatan pertanian berkelanjutan yang di dalamnya meliputi berbagai pendekatan pertanian berkelanjutan yang di dalamanya meliputi berbagai teknik system pertanian seperti tumpang sari,penggunaan mulsa,penanganan tanaman dan pasca panen. Pertanian organic memiliki ciri khas dalm hokum dan sertifikasi, larangan penggunaan bahan sintetik serta pemeliharaan produktifitas tanah.
            Berdasarkan konsep usaha tani organik keberhasilan pembangunan pertanian selama ini telah memberikan dukungan yang sangat tinggi terhadap pemenuhan kebutuhan pangan rakyat Indonesia namun demikian disadari bahwa dibalik keberhasilan tersebut terdapat kelemahan yang perlu harus diperbaiki. Produksi yang tinggi yang telah dicapai banyak didukung oleh teknologi yang memerlukan input bahan-bahan anorganikbyang tinggi terutama bahan kimia pertanian seperti pupuk urea, TSP,SP36,KCL,Pestisida ,Herbisida dan produk-produk lainnya yang berbahaya bagi kesehatan dengan dosis yang sangat tinggi secara terus menerus, terbukti menimbulkan banyak pencemaran lingkungan yang dapat menyumbang degradasi fungsi lingkungan dan perusakan sumberdaya alam,serta penurunan daya dukung lingkungan.
            Adanya kesadaran akan akibat yang ditimbulkan dampak tersebut perhatian masyarakat dunia perlahan mulai bergeser ke pertanian yang berwawasan lingukngan. Dewasa ini masyarakat sangat peduli terhadap alam dan kesehatan makan muncullah teknologi alternatif lain yang dikenal dengan “pertanian organic” “usaha tani organic” “pertanian alami” dan “pertania berkelanjutan masukan rendah”. Pengertian tersebut pada dasarnya mempunyai prinsip dan tujuan yang sama yaitu untuk melukiskan system pertanian yang bergantung pada produk-produk organic dan alami serta secara total termasuk penggunaan bahan-bahan sinttik.


























BAB II
Pembahasan

System pertanian (HEIA, tradisional, LEISA, atau organic
            System pertanian yang saat ini di jalankan di desa saya ini adalah system pertanian terpadu, kenapa demikian , karena semua system dari tradisional dan modern itu masih digunakan oleh petani. Petani tidak meninggalkan warisan nenek moyang dahulu tentang system pertanian berkelanjutan walaupun ada system pertanian yang baru tetapi meraka tidak meninggalkannya justru mengkolaborasi antara tradisional dan modern.

Dianalisa dari tiga factor pertanian berkelanjutan
Sosial
            Di Madura ini dalam segi sosial kurang mendukung karena bersangkutan dengan kebiasaan atau kultur masyarakat . untuk dimadura inovasi teknologi tidak secepat di daerah jawa khususnya di jawa barat disana dalam inovasi teknologi sangat cepat terserap  kita pelan tapi kita yakin yang penting kepiawaian tenaga pemerintah tenaga pelayan itu sendiri.
Ekonomi
            Secara ekonomi kalau menggunakan tradisional memang belum bisa untuk mengejar itu kita sebagai pemanding saja disekitar saja secara resional di  asean aj itu kita kalah apalagi dengan Filipin dan Amerika. Kepemilikan lahan di telang ini tidak tidak mesti dimiliki penduduk setempat  misalnya ditelang telang ini 50 persen miliknya orang socahyang notabenenya orang jauh jadi kalau kita bina itu agak sulit kecuali memang asli penduduk telang dan punyak tanah ditelang ini itu gampang untuk diberikan arahan kepemilikan lahan terlalu sempit dan nomor dua kepemilikan laha bukan asli orang telang itu agak sulit dalam pembinaannya.
Lingkungan
            Telang ini sangat mendukung  dalam segi lingkungan dan strategis yang merupakan jalan propinsi ,dekat dengan akademisi yang nota benenya tempat penelitian dan punya motifasi dan teknologi  karena ilmu petani itu bias diambil dari akademisi dari perguruan tinggi dari pemerintah, yang pelaku sebagai pelayan, dari media informasi bias dari tv ,Koran majalah dan radio. Sebetulnya lingkungan sangat mendukung  dan lingkungan juga mendukung sebagai akses pemasaran karena disini dekat dengan pasar dan jalan ibukota propinsi. Jadib tidak ada kata tidak bisa komoditi apa saja sebetulnya itu bisa karena pasarnya luas.
Dari segi Pengolahan Tanah
            Di desa telang menggunakan system pertanian terpadu dalam pengolaha tanah ada yang menggunakan mesin , ada yang menggunakan cangkul dan ada yang menggunakan hewan, itu semua melihat kondisi tanah yang akan di olah.
Dari segi pemberian pupuk
            Kembali pada awal bahwa di telang mengenai system pertanian berkelanjutan itu menggunakan system pertanian terpadu , dalam pemberian pupuk juga masih menggunakan pupuk organi (kotoran hewan) dan pupuk anorganik (kimia) sama –sama di aplikasikan oleh para petani di desa telang ini.
Dari segi perawatan (perlindungan tanaman dari OPT)
            Perawatan yang dilakukan terhadap tanaman masih menggunakan tradisional khususnya dalam penyemprotan hama , dan apabila disemprot dengan bahan alami hama tidak mati , cara terakhir adalah dengan menggunakan pestisida  disitu ada perpaduan antara tradisional dan modern sama-sama di aplikasikan pada tanaman.
Dari segi panen dan pasca panen
            Berdasarkan apa yang ada dilapang bahwa dalam system panen dan pasca panen di desa telang ini ada yang menggunakan mesin panen ada yang menggunakan alat tradisional. System pertanian berkelanjutan di desa telang ini bias dikatakan sudah modernisasi dan juga masih kental dengan pertanian tradisional.
Kendala yang dihadapi oleh petani desa telang
            Kendala yang klasik di hadapi oleh petani itu adalah tenaga kerja, rata-rata tenaga kerjanya sudah pada tua, sedangkan yang mudah ada rasa keengganan kepertanian yang mudah itu lebih memilih kepada pekerjaan TKI. Kendala yang pertama memang tenaga kerja di desa telang tersebut.

Kelebihan dan kekurangan
            Kelebihannya petani di desa telang ini  cukup banyak petanih masih mengikuti anjuran dari penyuluh, sedangkan kekurangnnya tidak serta merta petani Madura itu melihat bukti baru percaya.
Sumbangsih ide (inovasi dan teknologi) yang dapat direkomendasikan kepada petani
            Dinas pertanian khususnya penyuluh menganjurkan untuk merekomendasikan di petani menggunakan varietas spesifik lokasi kita (Madura) jadi petani itu mendapatkan spesifik lokasi dari pemerintah. Seperti contoh kalau di daerah subang di daerah jawa menggunakan teknologi itu kalau disi tidak cocok jangan dipaksakan itu sumbangsih.kalau teknologi spesivik lokasi akak tetapi bukan topdown tapi batten up. Jadi kearifan lokal marika kita jaga dan kita lestarikan, kita sebagai stepholden jangan serta merta mengaplikasikan disini kita harus melakukan uji terlebih dahulu misalnya teknologi baru tentang jagung hibrida itu memang secara tapi pasti kita anjurkan di sini dan membeberkan kepada petani kekurangnnya apa kelebihannya apa misalnya jagung hibrida keunggulannya produksi tinggi tapi kelemahannya tidak begitu serta merta diterima para petani mungkin petani itu meraka ribet dan cara penjualnnya agak sulit tapi kita harus membantu saluran pemasaran kita salurkan ke koptan kita punya cennel kesana jagan hawatir pak nanti kalo pane kita ajak petani ke koptan .dari petani itu mengatakan hasil panennya tidak laku dijual karena belum ada saluran pemasaran. Salah satu inovasi dan teknologi yang diberikan kepada petani oleh dinas pertanian itu adalah kedelai , untuk merubah petani dari semula menanam kacang tanah itu sulit kenapa demikian alasannya petani enakan kacang tanah pak kalau panen tinggal melintir, kalau kedelai itu banyak kendalanya belum lagi gatal dan lain sebagainya.akan tetapi dari dinas pertanian memberikan kelebihan dan kekurangan seperti sampan, ruberu , jrenggek karena itu sudah biasa kedelei tidak ada masalah . jadi hal-hal yang baru tidak bias dipaksakan kepada petani kita harus menawarkan terlebih dahulu kalau tawaran mengenai inovasi tersebut sudah diterima oleh petani kita tinggal mengikuti saja. Rekomendasi dari dinas pertanian itu mencari varietas yang adaptif terhadap agroklimat terhadap lingkungan jadi masyarakat itu jangan langsung dicekoi oleh teknologi yang belum ada sebelumnya dan sama sekali belum dikenal ole petanio itu.






























BAB III
Penutup

Kesimpulan
·         Bahwasanya petani di desa telang ini menggunakan system pertanian terpadu
·         Kepemilikan tanah di telang bukan asli milik penduduk setempat melaikan punyak orang yang kependudukannya jauh dari telang
·         Telang merupakan letak yang sangat strategis dalam segi pemasarannya karena berdekatan dengan jalan propinsi

Saran

·         Sebaiknya petani mengikuti apa yang di tunjukkan dan disarankan oleh penyuluh
·         Dan jangan menanam padi secara terus menerus.
·         Selalu bertanyalah kepada yang lebih paham dan mengerti dalam system pertanian misalnya bertanya kepada penyuluh terdekat.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar