Pertanian
Berkelanjutan
Menganalisa Kegiatan Usaha Tani Di Desa Batudinding Kec. Gapura Kab.
Sumenep
Desa
Batudinding Kec. Gapura Kab. Sumenep
Oleh:
Nama : Hariyanto
N R P : 11.03.111.000.38
JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO
MADURA
2015
BAB
I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Pertanian Berkelanjutan
Pertanian berkelanjutan adalah pemanfaatan
sumberdaya yang dapat diperbaharui dan sumberdaya tidak dapat diperbaharui
untuk produksi pertanian dengan menekan dampak negative terhadap lingkungan
seminimimal mungkin. Keberlanjutan yang dimaksud meliputi , penggunaan
sumberdaya, kualitas dan kuantitas produksi, serta lingkungan. Proses produksi
pertanian yang berkelanjutanakan lebig mengarah pada penggunaan produk hayati
yang ramah terhadap lingkungan (Kasumbogo Untung, 1997).
Pertanian organic merupakan salah
satu bagian pendekatan pertanian berkelanjutan yang di dalamnya meliputi
berbagai pendekatan pertanian berkelanjutan yang di dalamanya meliputi berbagai
teknik system pertanian seperti tumpang sari,penggunaan mulsa,penanganan
tanaman dan pasca panen. Pertanian organic memiliki ciri khas dalm hokum dan
sertifikasi, larangan penggunaan bahan sintetik serta pemeliharaan
produktifitas tanah.
Berdasarkan konsep usaha tani
organik keberhasilan pembangunan pertanian selama ini telah memberikan dukungan
yang sangat tinggi terhadap pemenuhan kebutuhan pangan rakyat Indonesia namun
demikian disadari bahwa dibalik keberhasilan tersebut terdapat kelemahan yang
perlu harus diperbaiki. Produksi yang tinggi yang telah dicapai banyak didukung
oleh teknologi yang memerlukan input bahan-bahan anorganikbyang tinggi terutama
bahan kimia pertanian seperti pupuk urea, TSP,SP36,KCL,Pestisida ,Herbisida dan
produk-produk lainnya yang berbahaya bagi kesehatan dengan dosis yang sangat
tinggi secara terus menerus, terbukti menimbulkan banyak pencemaran lingkungan
yang dapat menyumbang degradasi fungsi lingkungan dan perusakan sumberdaya
alam,serta penurunan daya dukung lingkungan.
Adanya kesadaran akan akibat yang
ditimbulkan dampak tersebut perhatian masyarakat dunia perlahan mulai bergeser
ke pertanian yang berwawasan lingukngan. Dewasa ini masyarakat sangat peduli
terhadap alam dan kesehatan makan muncullah teknologi alternatif lain yang
dikenal dengan “pertanian organic” “usaha tani organic” “pertanian alami” dan
“pertania berkelanjutan masukan rendah”. Pengertian tersebut pada dasarnya
mempunyai prinsip dan tujuan yang sama yaitu untuk melukiskan system pertanian
yang bergantung pada produk-produk organic dan alami serta secara total
termasuk penggunaan bahan-bahan sinttik.
BAB II
Pembahasan
System pertanian (HEIA, tradisional, LEISA,
atau organic
System pertanian yang saat ini di
jalankan di desa saya ini adalah system pertanian terpadu, kenapa demikian ,
karena semua system dari tradisional dan modern itu masih digunakan oleh
petani. Petani tidak meninggalkan warisan nenek moyang dahulu tentang system
pertanian berkelanjutan walaupun ada system pertanian yang baru tetapi meraka
tidak meninggalkannya justru mengkolaborasi antara tradisional dan modern.
Dianalisa dari tiga factor pertanian
berkelanjutan
Sosial
Di
Madura ini dalam segi sosial kurang mendukung karena bersangkutan dengan
kebiasaan atau kultur masyarakat . untuk dimadura inovasi teknologi tidak
secepat di daerah jawa khususnya di jawa barat disana dalam inovasi teknologi
sangat cepat terserap kita pelan tapi
kita yakin yang penting kepiawaian tenaga pemerintah tenaga pelayan itu
sendiri.
Ekonomi
Secara
ekonomi kalau menggunakan tradisional memang belum bisa untuk mengejar itu kita
sebagai pemanding saja disekitar saja secara resional di asean aj itu kita kalah apalagi dengan Filipin
dan Amerika. Kepemilikan lahan di telang ini tidak tidak mesti dimiliki
penduduk setempat misalnya ditelang
telang ini 50 persen miliknya orang socahyang notabenenya orang jauh jadi kalau
kita bina itu agak sulit kecuali memang asli penduduk telang dan punyak tanah ditelang
ini itu gampang untuk diberikan arahan kepemilikan lahan terlalu sempit dan
nomor dua kepemilikan laha bukan asli orang telang itu agak sulit dalam
pembinaannya.
Lingkungan
Telang ini sangat mendukung dalam segi lingkungan dan strategis yang merupakan
jalan propinsi ,dekat dengan akademisi yang nota benenya tempat penelitian dan
punya motifasi dan teknologi karena ilmu
petani itu bias diambil dari akademisi dari perguruan tinggi dari pemerintah,
yang pelaku sebagai pelayan, dari media informasi bias dari tv ,Koran majalah
dan radio. Sebetulnya lingkungan sangat mendukung dan lingkungan juga mendukung sebagai akses
pemasaran karena disini dekat dengan pasar dan jalan ibukota propinsi. Jadib
tidak ada kata tidak bisa komoditi apa saja sebetulnya itu bisa karena pasarnya
luas.
Dari segi Pengolahan Tanah
Di desa telang menggunakan system
pertanian terpadu dalam pengolaha tanah ada yang menggunakan mesin , ada yang
menggunakan cangkul dan ada yang menggunakan hewan, itu semua melihat kondisi
tanah yang akan di olah.
Dari segi pemberian pupuk
Kembali
pada awal bahwa di telang mengenai system pertanian berkelanjutan itu
menggunakan system pertanian terpadu , dalam pemberian pupuk juga masih
menggunakan pupuk organi (kotoran hewan) dan pupuk anorganik (kimia) sama –sama
di aplikasikan oleh para petani di desa telang ini.
Dari segi perawatan (perlindungan
tanaman dari OPT)
Perawatan yang dilakukan terhadap
tanaman masih menggunakan tradisional khususnya dalam penyemprotan hama , dan
apabila disemprot dengan bahan alami hama tidak mati , cara terakhir adalah
dengan menggunakan pestisida disitu ada
perpaduan antara tradisional dan modern sama-sama di aplikasikan pada tanaman.
Dari segi panen dan pasca panen
Berdasarkan apa yang ada dilapang
bahwa dalam system panen dan pasca panen di desa telang ini ada yang
menggunakan mesin panen ada yang menggunakan alat tradisional. System pertanian
berkelanjutan di desa telang ini bias dikatakan sudah modernisasi dan juga
masih kental dengan pertanian tradisional.
Kendala yang dihadapi oleh petani
desa telang
Kendala yang klasik di hadapi oleh
petani itu adalah tenaga kerja, rata-rata tenaga kerjanya sudah pada tua,
sedangkan yang mudah ada rasa keengganan kepertanian yang mudah itu lebih
memilih kepada pekerjaan TKI. Kendala yang pertama memang tenaga kerja di desa
telang tersebut.
Kelebihan dan kekurangan
Kelebihannya petani di desa telang
ini cukup banyak petanih masih mengikuti
anjuran dari penyuluh, sedangkan kekurangnnya tidak serta merta petani Madura
itu melihat bukti baru percaya.
Sumbangsih ide (inovasi dan
teknologi) yang dapat direkomendasikan kepada petani
Dinas
pertanian khususnya penyuluh menganjurkan untuk merekomendasikan di petani
menggunakan varietas spesifik lokasi kita (Madura) jadi petani itu mendapatkan
spesifik lokasi dari pemerintah. Seperti contoh kalau di daerah subang di
daerah jawa menggunakan teknologi itu kalau disi tidak cocok jangan dipaksakan
itu sumbangsih.kalau teknologi spesivik lokasi akak tetapi bukan topdown tapi
batten up. Jadi kearifan lokal marika kita jaga dan kita lestarikan, kita
sebagai stepholden jangan serta merta mengaplikasikan disini kita harus
melakukan uji terlebih dahulu misalnya teknologi baru tentang jagung hibrida
itu memang secara tapi pasti kita anjurkan di sini dan membeberkan kepada
petani kekurangnnya apa kelebihannya apa misalnya jagung hibrida keunggulannya
produksi tinggi tapi kelemahannya tidak begitu serta merta diterima para petani
mungkin petani itu meraka ribet dan cara penjualnnya agak sulit tapi kita harus
membantu saluran pemasaran kita salurkan ke koptan kita punya cennel kesana
jagan hawatir pak nanti kalo pane kita ajak petani ke koptan .dari petani itu
mengatakan hasil panennya tidak laku dijual karena belum ada saluran pemasaran.
Salah satu inovasi dan teknologi yang diberikan kepada petani oleh dinas
pertanian itu adalah kedelai , untuk merubah petani dari semula menanam kacang
tanah itu sulit kenapa demikian alasannya petani enakan kacang tanah pak kalau
panen tinggal melintir, kalau kedelai itu banyak kendalanya belum lagi gatal
dan lain sebagainya.akan tetapi dari dinas pertanian memberikan kelebihan dan
kekurangan seperti sampan, ruberu , jrenggek karena itu sudah biasa kedelei
tidak ada masalah . jadi hal-hal yang baru tidak bias dipaksakan kepada petani
kita harus menawarkan terlebih dahulu kalau tawaran mengenai inovasi tersebut
sudah diterima oleh petani kita tinggal mengikuti saja. Rekomendasi dari dinas
pertanian itu mencari varietas yang adaptif terhadap agroklimat terhadap
lingkungan jadi masyarakat itu jangan langsung dicekoi oleh teknologi yang
belum ada sebelumnya dan sama sekali belum dikenal ole petanio itu.
BAB III
Penutup
Kesimpulan
·
Bahwasanya petani di desa telang ini
menggunakan system pertanian terpadu
·
Kepemilikan tanah di telang bukan
asli milik penduduk setempat melaikan punyak orang yang kependudukannya jauh
dari telang
·
Telang merupakan letak yang sangat strategis dalam
segi pemasarannya karena berdekatan dengan jalan propinsi
Saran
·
Sebaiknya petani mengikuti apa yang
di tunjukkan dan disarankan oleh penyuluh
·
Dan jangan menanam padi secara terus
menerus.
·
Selalu bertanyalah kepada yang lebih
paham dan mengerti dalam system pertanian misalnya bertanya kepada penyuluh
terdekat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar