Halaman

Selasa, 24 Juni 2014

Metodelodi penelitian Agronomi

haiii shobat........
pada kesempatan kali ini kami akan membahas tentang
Metode penelitian tentang Agronomi.
untuk lebih jelasnya klik disini.......

tugas individu metodelgi penelitian agronomi




TUGAS INDIVIDU
METODOLOGI PENELITIAN AGRONOMI

RESPON TANAMAN SAWI (Brassica juncea L) AKIBAT PEMBERIANPUPUK CAIR LIMBAH TAHU PADA BERBAGAI DOSIS DAN FREKUENSI PEMUPUKAN

Oleh :
NAMA : HARIYANTO
NIM      : 110311100038

JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2013
JUDUL: RESPON TANAMAN SAWI (Brassica juncea L) AKIBAT PEMBERIANPUPUK CAIR LIMBAH TAHU PADA BERBAGAI DOSIS DAN FREKUENSI PEMUPUKAN
A.Latar Belakang Masalah
1.      Tanaman Sawi
Indonesia merupakan Negara maritim yang mempunyai areal lahan pertanian yang luas dan sangat efektif digunakan dalam  bercocok tanam karena Indonesia memiliki tanah yang subur. Di Indonesia juga hanya mempunyai dua musim yang baik untuk mendukung usaha dalam bidang pertanian yaitu musim peghujan dan musim kemarau. Dalam dunia pertanian hasil panen yang melimpah sangat diinginkan bagi para pembudidaya, oleh sebab itu berbagai cara budidaya yang baik dan dapat menghasilkan hasil yang baik terus diterapkan. Baik tanaman sayuran, tanaman pangan dan tanaman perkebunan.
Dalam budidaya tanaman sayuran, sayuran yang dapat di budidayakan bisa seperti tanaman sawi, tomat, kangkung, seledri, dll. Tanaman sayuran merupakan jenis tanaman yang sering dikonsumsi oleh masyarakat dan cara pembudidayaannya tidak begitu sulit dan waktu budidaya tanamannya relative cepat. Jenis tanaman sayuran ini juga memiliki khasiat yang baik bagi untuk kesehatan manusia karena mengandung Kadar vitamin K, A, C, E, dan folat yang baik bagi kesehatan.
Tanaman sawi (Brassica juncea) merupakan salah satu tanaman sayuran yang mempunyai manfaat sebagai nutrisi pada masyarakat. Kebutuhan sawi segar sebagai bahan sayuran semakin hari semakin menungkat. Untuk memenuhi kebutuhan sawi tersebut diperlukan pembudidayaan yang baik, sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik dan produksinya banyak. Tanaman sayuran seperti sawi (Brassica Juncea) ini di Indonesia baik dibudidayakan pada tempat yang berdataran tinggi maupun di dataran rendak baik itu musim dingin atau musim kemarau, tetapi paling baik tanaman sawi dibudidayakan pada dataran tinggi dengan ketinggian 5 meter sampai dengan 1.200 meter dpl. Namun biasanya dibudidayakan pada daerah yang mempunyai ketinggian 100 meter sampai 500 meter dpl dan tanah yang baik untuk budidaya tanaman sawi adalah tanah yang memiliki tekstur tanah yang gembur, banyak mengandung humus, subur, serta pembuangan airnya baik. Derajat kemasaman (pH) tanah yang optimum untuk pertumbuhannya adalah antara pH 6 sampai pH 7. Tanaman sawi ini selain dapat ditanam pada areal persawahan yang luas juga dapat dibudidayakan pada areal yang yang sempit dengan menggunakan pot atau polybag.
Salah satu cara untuk meningkatkan produksi tanaman adalah dengan pemupukan. Pemupukan merupakan penambahan unsur hara yang di perlukan oleh tanaman dalam memenuhi kebutuhan nutrisinya. Pupuk organik merupakan salah satu pupuk yang diberikan pada tanaman baik sebagai pupuk dasar maupun pupuk susulan. Pupuk organik tersebut merupakan pupuk yang dihasilkan dari bahan hidup yang telah terdekomposisi atau mengalami pelapukan. Pupuk yang akan digunakan adalah pupuk cair limbah tahu mengandung N, P, K, Ca, Mg, dan C organik. Pupuk cair limbah tahu berpotensi meningkatkan kesuburan tanah dan tanaman. Serta sebagai alternatif baru untuk dijadikan nutrisi tanaman khusus tanaman sawi (Brassica juncea L) yang akan diteliti.
B. Rumusan Masalah
a)      Bagaimana pengaruh pemberian pupuk cair limbah tahu pada berbagai dosis dan frekuensi pemupukan terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman sawi?
b)     Perlakuan mana yang terbaik dari berbagai dosis dan frekuensi pemupukan pupuk cair terhadap pertumbuhan tanaman sawi?