TUGAS INDIVIDU
METODOLOGI PENELITIAN AGRONOMI
RESPON TANAMAN SAWI (Brassica juncea L) AKIBAT PEMBERIANPUPUK CAIR LIMBAH TAHU PADA
BERBAGAI DOSIS DAN FREKUENSI PEMUPUKAN
Oleh :
NAMA : HARIYANTO
NIM :
110311100038
JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2013
JUDUL:
RESPON TANAMAN SAWI (Brassica juncea L) AKIBAT PEMBERIANPUPUK CAIR LIMBAH TAHU PADA
BERBAGAI DOSIS DAN FREKUENSI PEMUPUKAN
A.Latar Belakang Masalah
1.
Tanaman
Sawi
Indonesia
merupakan Negara maritim yang mempunyai areal lahan pertanian yang luas dan
sangat efektif digunakan dalam bercocok tanam karena Indonesia
memiliki tanah yang subur. Di Indonesia juga hanya mempunyai dua musim yang
baik untuk mendukung usaha dalam bidang pertanian yaitu musim peghujan dan
musim kemarau. Dalam dunia pertanian hasil panen yang melimpah sangat
diinginkan bagi para pembudidaya, oleh sebab itu berbagai cara budidaya yang
baik dan dapat menghasilkan hasil yang baik terus diterapkan. Baik tanaman
sayuran, tanaman pangan dan tanaman perkebunan.
Dalam
budidaya tanaman sayuran, sayuran yang dapat di budidayakan bisa seperti
tanaman sawi, tomat, kangkung, seledri, dll. Tanaman sayuran merupakan jenis
tanaman yang sering dikonsumsi oleh masyarakat dan cara pembudidayaannya tidak begitu
sulit dan waktu budidaya tanamannya relative cepat. Jenis tanaman sayuran ini
juga memiliki khasiat yang baik bagi untuk kesehatan manusia karena mengandung
Kadar vitamin K, A, C, E, dan folat yang baik bagi kesehatan.
Tanaman
sawi (Brassica juncea) merupakan
salah satu tanaman sayuran yang mempunyai manfaat sebagai nutrisi pada
masyarakat. Kebutuhan sawi segar sebagai bahan sayuran semakin hari semakin
menungkat. Untuk memenuhi kebutuhan sawi tersebut diperlukan pembudidayaan yang
baik, sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik dan produksinya banyak. Tanaman
sayuran seperti sawi (Brassica Juncea) ini di Indonesia baik
dibudidayakan pada tempat yang berdataran tinggi maupun di dataran rendak baik
itu musim dingin atau musim kemarau, tetapi paling baik tanaman sawi
dibudidayakan pada dataran tinggi dengan ketinggian 5 meter sampai dengan 1.200
meter dpl. Namun biasanya dibudidayakan pada daerah yang mempunyai ketinggian
100 meter sampai 500 meter dpl dan tanah yang baik untuk budidaya tanaman
sawi adalah tanah yang memiliki tekstur tanah yang gembur, banyak mengandung
humus, subur, serta pembuangan airnya baik. Derajat kemasaman (pH) tanah yang
optimum untuk pertumbuhannya adalah antara pH 6 sampai pH 7. Tanaman sawi
ini selain dapat ditanam pada areal persawahan yang luas juga dapat
dibudidayakan pada areal yang yang sempit dengan menggunakan pot atau polybag.
Salah
satu cara untuk meningkatkan produksi tanaman adalah dengan pemupukan.
Pemupukan merupakan penambahan unsur hara yang di perlukan oleh tanaman dalam
memenuhi kebutuhan nutrisinya. Pupuk organik merupakan salah satu pupuk yang
diberikan pada tanaman baik sebagai pupuk dasar maupun pupuk susulan. Pupuk
organik tersebut merupakan pupuk yang dihasilkan dari bahan hidup yang telah
terdekomposisi atau mengalami pelapukan. Pupuk yang akan digunakan adalah pupuk
cair limbah tahu mengandung N, P, K, Ca, Mg, dan C organik. Pupuk cair
limbah tahu berpotensi meningkatkan kesuburan tanah dan tanaman. Serta sebagai
alternatif baru untuk dijadikan nutrisi tanaman khusus tanaman sawi (Brassica juncea L) yang akan diteliti.
B. Rumusan
Masalah
a)
Bagaimana pengaruh pemberian pupuk
cair limbah tahu pada berbagai dosis dan frekuensi pemupukan terhadap pertumbuhan
dan produksi tanaman sawi?
b)
Perlakuan mana yang terbaik dari berbagai
dosis dan frekuensi pemupukan pupuk cair terhadap pertumbuhan tanaman sawi?