Teknik bercocok tanam padi
agar dapat menghasilkan hasil panen yang maksimal
1. Seleksi
Bibit,
ü Umur padi calon bibit di ambil yang
betul-betul sudah matang dan tua
ü
Masukkan air
kedalam bejana seleksi dan tambahkan garam secukupnya.
ü
Tambahkan
Pupukm Organik cair DI Grow kurang lebih 5 cc per 10 Liter air.
ü
Bibit yang
sudah diseleksi tadi kedalam air garam dan pupuk cair tersebut.
ü
Bibit tadi
ada yang mengapung, kemudian yang mengapung dibuang.
ü Biarkan bibit direndam selama 1
hari.
2. Menyemai Bibit,
ü Buat
bedengan dengan lebar 1 meter, panjang disesuaikan dengan keadaan lahan.
ü
Campur tanah
dengan pupuk kompos atau pukpuk kandang biarkan selama 3 hari.
ü
Taburkan
bibit yang sudah diseleksi dimedia semai
ü
Jaga kelembaban semaian benih.
ü Tunggu sampai benih berumur 10-20
hari.
3. Pengolahan Lahan/Sawah
ü Lahan sudah dibajak diratakan dan
dipetak-petak agar mudah mengontrol airnya.
ü
Lahan
diratakan dan usahakan air sawah itu hanya berada di petakan.
ü
Garislah
lahan dengan ukuran jarak garis 35 cm
ü Tiga hari sebelum tanam lahan
di taburi pupuk dasar sebaiknya pupuk yang dipakai adalah pupuk organik atau bisa juga pupuk kima
dengan komposisi TSP 10 Kg, Urea 6 Kg, dan Kcl 4 Kg ( untuk lahan 1000
m2). disamping pupuk tersebut taburkan juga Furadan 2 bungkus
4. Cara TanamSetelah lahan siap tanam,
ü Tanam benih dilahan dengan jarak
tanam 30 cm, hal ini dimaksudkan agar setelah berbuah tanaman padi mendapat
cukup hawa udara.
ü
benih yang
ditanam jangan banyak-banyak cukup 1 batang saja, hal ini dimaksudkan agar anakan
padi menjadi lebih banyak.
ü Jaga sirkulasi air di media tanam.
5. Perawatan
ü Ketika
padi berumur 10 hari setelah tanam beri pupuk susulan pertama dengan
dosis seperti diuraikan diatas.
ü
Ketika padi berumur 15 hari setelah tanam semprot dengan pupuk organik
dengan DI Grow hijau.
ü
Ketika padi berumur 20 hari setelah tanam taburkan pupuk
susulan kedua, komposisi sama seperti diatas atau bisa juga dengan NPK Mutiara
15 kg dan KCl 5 kg.
ü
Umur 25 hari semprot lagi dengan DI Grow Hijau
ü
Umur 35 hari penyemprotan dengan pestisida ( tambahkan Dithane
secukupnya, untuk mencegak terjadi jamur/cendawan)
ü
Umur 50 hari semprot dengan DI Grow Merah (untuk mempercepat pembuahan
dan meningkatkan hasil
ü
Umur 60 hari semprot lagi dengan DI Grow Merah
ü
Umur 70 hari semprot lagi dengan DI Grow Merah
ü Setelah
usia 2 bualan genangilah air sawah agar pertumbuhan anak padi tidak bertambah.
Cara menyimpan benih yang baik :
- Bersihkan benih dari kotoran, benih cacat, busuk, serta hewan yang mungkin masih terbawa (untuk benih non kemasan).
- Pastikan bahwa benih sudah kering, sehingga apabila diperlukan, dapat dilakukan penjemuran dahulu sebelum disimpan. Benih yang belum kering benar, akan berpotensi busuk dan terserang jamur sehingga cepat rusak.
- Benih yang rawan serangan jamur, dapat direndam dengan larutan fungisida sesuai standar pemakaian, kemudian dijemur lagi sampai kering.
- Simpan dalam wadah yang tertutup rapat, sehingga respirasi benih dapat dikurangi dan benih lebih awet.
- Sedapat mungkin simpan pada ruangan yang dingin. Jangan simpan di ruangan yang terlalu panas, karena akan menyebabkan benih cepat rusak dan embrio benih mati.
- Berilah tanda/label benih, seperti asal usul benih, kapan benih diunduh, kapan mulai disimpan dan informasi lainnya yang diperlukan, sehingga riwayat benih terdeteksi/tidak hilang.
- Lakukan test berkala (periode bulanan) untuk memastikan kondisi benih.
- Usahakan tidak menyimpan benih terlalu lama. Ada benih yang mampu bertahan bertahun-tahun, tetapi ada pula yang hanya bertahan bulanan bahkan minggu. Untuk benih rekalsitran, ketahanan hanya dalam hitungan hari, sehingga tidak bisa disimpan.
- Hal yang lebih penting lagi, buatlah tempat penyimpanan yang aman dan bersih. Benih-benih tertentu sangat disukai tikus, sehingga jika sampai tikus masuk, maka benih akan banyak mengalami kerusakan, baik karena dimakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar