Halaman

Jumat, 12 Juni 2015

teknik percocok tanam padi



Teknik bercocok tanam padi agar dapat menghasilkan hasil panen yang maksimal

1. Seleksi Bibit, 
ü  Umur padi calon bibit di ambil yang betul-betul sudah matang dan tua
ü  Masukkan air kedalam bejana seleksi dan tambahkan garam secukupnya.
ü  Tambahkan Pupukm Organik cair DI Grow kurang lebih 5 cc per 10 Liter air.
ü  Bibit yang sudah diseleksi tadi kedalam air garam dan pupuk cair tersebut.
ü  Bibit tadi ada yang mengapung, kemudian yang mengapung dibuang.
ü  Biarkan bibit direndam selama 1 hari.
2. Menyemai Bibit,
ü  Buat bedengan dengan lebar 1 meter, panjang disesuaikan dengan keadaan lahan.
ü  Campur tanah  dengan pupuk kompos atau pukpuk kandang biarkan selama 3 hari.
ü  Taburkan bibit yang sudah diseleksi dimedia semai
ü   Jaga kelembaban semaian benih.
ü  Tunggu sampai benih berumur 10-20 hari.
3. Pengolahan Lahan/Sawah
ü  Lahan sudah dibajak diratakan dan dipetak-petak agar mudah mengontrol airnya.
ü  Lahan diratakan dan usahakan air sawah itu hanya berada di petakan.
ü  Garislah lahan dengan ukuran jarak garis 35 cm
ü  Tiga  hari sebelum tanam lahan di taburi pupuk dasar sebaiknya pupuk yang dipakai adalah     pupuk organik atau bisa juga pupuk kima dengan komposisi TSP 10  Kg, Urea 6 Kg, dan Kcl 4 Kg ( untuk lahan 1000 m2). disamping pupuk tersebut taburkan juga Furadan 2 bungkus
4. Cara TanamSetelah lahan siap tanam,
ü  Tanam benih dilahan dengan jarak tanam 30 cm, hal ini dimaksudkan agar setelah berbuah tanaman padi mendapat cukup hawa udara.
ü  benih yang ditanam jangan banyak-banyak cukup 1 batang saja, hal ini dimaksudkan agar anakan padi menjadi lebih banyak.
ü  Jaga sirkulasi air di media tanam.
5. Perawatan
ü  Ketika  padi berumur 10 hari setelah tanam beri pupuk susulan pertama dengan dosis seperti diuraikan diatas.
ü  Ketika padi berumur 15 hari setelah tanam semprot  dengan pupuk organik dengan DI Grow hijau.
ü  Ketika  padi berumur 20 hari setelah tanam taburkan  pupuk susulan kedua, komposisi sama seperti diatas atau bisa juga dengan NPK Mutiara 15 kg dan KCl 5 kg.
ü  Umur 25 hari semprot lagi  dengan DI Grow Hijau
ü  Umur 35 hari penyemprotan dengan pestisida ( tambahkan Dithane secukupnya, untuk mencegak terjadi jamur/cendawan)
ü  Umur 50 hari semprot dengan DI Grow Merah (untuk mempercepat pembuahan dan meningkatkan hasil
ü   Umur 60 hari semprot lagi dengan DI Grow Merah
ü  Umur 70 hari semprot lagi dengan DI Grow Merah
ü  Setelah usia 2 bualan genangilah air sawah agar pertumbuhan anak padi tidak bertambah.



Cara menyimpan benih yang baik :
  • Bersihkan benih dari kotoran, benih cacat, busuk, serta hewan yang mungkin masih terbawa (untuk benih non kemasan).
  • Pastikan bahwa benih sudah kering, sehingga apabila diperlukan, dapat dilakukan penjemuran dahulu sebelum disimpan. Benih yang belum kering benar, akan berpotensi busuk dan terserang jamur sehingga cepat rusak.
  • Benih yang rawan serangan jamur, dapat direndam dengan larutan fungisida sesuai standar pemakaian, kemudian dijemur lagi sampai kering.
  • Simpan dalam wadah yang tertutup rapat, sehingga respirasi benih dapat dikurangi dan benih lebih awet.
  • Sedapat mungkin simpan pada ruangan yang dingin. Jangan simpan di ruangan yang terlalu panas, karena akan menyebabkan benih cepat rusak dan embrio benih mati.
  • Berilah tanda/label benih, seperti asal usul benih, kapan benih diunduh, kapan mulai disimpan dan informasi lainnya yang diperlukan, sehingga riwayat benih terdeteksi/tidak hilang.
  • Lakukan test berkala (periode bulanan) untuk memastikan kondisi benih.
  • Usahakan tidak menyimpan benih terlalu lama. Ada benih yang mampu bertahan bertahun-tahun, tetapi ada pula yang hanya bertahan bulanan bahkan minggu. Untuk benih rekalsitran, ketahanan hanya dalam hitungan hari, sehingga tidak bisa disimpan.
  • Hal yang lebih penting lagi, buatlah tempat penyimpanan yang aman dan bersih. Benih-benih tertentu sangat disukai tikus, sehingga jika sampai tikus masuk, maka benih akan banyak mengalami kerusakan, baik karena dimakan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar